RSS

Fisika yang menyebalkan. Dinikmati jadi memusingkan. Tapi ku cinta...

Fisika yang menyebalkan. Dinikmati jadi memusingkan. Tapi ku cinta...




:) Vi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Celana

Ia ingin membeli celana baru
buat pergi ke pesta
supaya tampak lebih tampan
dan meyakinkan.

Ia telah mencoba seratus model celana
di berbagai toko busana
namun tak menemukan satupun
yang cocok untuknya.

Bahkan di depan pramuniaga
yang merubung dan membujuk-bujuk
ia malah mencopot celananya sendiri
dan mencampakkannya.

"Kalian tidak tahu ya
aku sedang mencari celana
yang paling pas dan pantas
buat nampang di kuburan."

Lalu ia ngacir
tanpa celana
dan berkelana
mencari kubur ibunya
hanya untuk menanyakan
"Ibu, kau simpan dimana celana lucu
yang ku pakai waktu bayi dulu?"


 *Lupa pengarangnya, majalah Horizon

:) Vi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hari

Kamu gak tahu, gimana pengennya aku bareng mu.
Aku menunggu hari ini dari kemaren, hari yang selalu istimewa di kalender ku.
Aku akan cepat pulang, dan kamu akan menunggu ku.
Sayang, itu hanya ada dalam bayangan saja.

Sorenya selalu ku nanti, karena kita akan bertemu.
Ini sungguhan, bukan mimpi.
Tapi hujan selalu mengurung mu di sana,
dan aku mulai memarahi diri sendiri.

Aku tak mau lagi bergantung pada mu.
Itu cukup menyesakkan dada ku.
Mungkin bagi mu tak mengapa,
tapi yang ku rasa benar2 tak ku harap.

Jadi, ku ingin kembalikan rasional otakku,
dan sedikit tawarkan hati,
biar kau tak lelah dengan keanehan diriku
dan ku juga tak sesakkan hati.



#Maaf bur, aku mulai malas.

:) Vi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Nanti, ingin hidup sederhana saja.

Ingin hidup sederhana saja, seperti benih yang tumbuh dari biji, merangkak menjadi batang kecil, berjalan seperti pohon besar, berbunga, berbuah dan kemudian gugur.

Ingin hidup sederhana saja, seperti bintang jauh di langit sana. Ia diciptakan, mungkin seperti bayi mungil, entahlah... tak jelas pula oleh ku. Menjadi kanak-kanak, tumbuh dewasa, mungkin sempat juga jatuh cinta.. namun tak dapat bersatu... lalu ia mati dalam gelap.

Ingin hidup sederhana saja,,,
Bermain dalam lumpur ketika hujan deras lalu mendongkol saat hujan mereda, entah kepada siapa. Lalu disambut dengan marahan dari seorang yang aku panggil ibu. Ia sedang memegang kayu, akan memukuli pantat ku. Oh ibu, betapa ku rindukan saat-saat itu.

Pergi ke sekolah, bersama teman-teman. Mulai mengenal respirasi, menghafalkan nama-nama negara asing yang kadang terdengar lucu. Menghitung-hitung hal yang tak perlu di hitung, membaca tulisan yang sulit di baca... Sungguh, belajar itu sulit.
Lalu mereka mulai jatuh cinta, mereka, teman-teman ku. Saling mengirimi surat dengan kertas berwarna-warni, indah. Aku pernah dapat beberapa... Ku simpan dalam kotak coklat hasil curian dari kakak ku.

Tiba-tiba ku sudah berada di sini, menuliskannya lagi dalam sehelai kertas putih. Di lembar berikutnya, aku berharap...

Nanti, aku ingin hidup sederhana saja...
Bekerja
Jatuh cinta
Berkeluarga
Memiliki bayi-bayi yang lucu
Menjadi seorang ibu seperti ibu ku
Lalu aku ingin menjadi seorang nenek, yang membawa anak kecil, cucu ku, bermain di taman dengan kereta kayu dorong berikat tali... Bersama kakeknya.
Mungkin...


:) Vi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Family

Mereka sangat ku sayangi. Keluarga ku.
Mereka bukan orang-orang terkenal, bukan pemuka dan pemimpin...
Namun mereka adalah orang-orang terbaik yang di kirim Tuhan untuk ku.

Aku tak tahu, bisakah ku bahagiakan mereka... karena itu tertanam jauh dalam hati ku.
Seperti pohon, mereka naungan dalam setiap apapun yang terjadi dalam hidup.
Jika matahari terik menyakiti ku, mereka melindungi ku.
Jika hujan akan buat ku dingin menggigil, mereka ada menghangatkan ku.

Pernah ku jatuh, jauh...
dalam rasa yang begitu menyakiti jantung hati ku.
semua orang menjadi buta melihat ku,
dan tangan-tangan itu perlahan melepaskan genggaman...

Kau tahu apa yang mereka lakukan?

mereka memelukku... Erat...
seolah takut, angin akan menyakiti kulit ku.

Kemaren aku berbicara dengan mereka, namun terasa ada beban yang tak mampu mereka ceritakan.
Aku mengerti, tanpa kata... karena aku juga merasakan hal yang sama.
Aku menangis, untuk ku dan mereka.
Tak ingin mereka merasakannya, cukup aku.
Karena aku masih muda, dan masih kuat menanggungnya.

Ku hapus air mata, ku tertidur dalam lelah kesusahan hati ku...
Dan aku bermimpi...

Dalam tidur, Tuhan memelukku. Menyeka sisa air mata ku dengan jari Nya yang megah.
Ia bilang "Jangan khawatir, Aku di sini bersama mu"

Ku terbangun, masih linglung...
Namun di kaki bukit sana, pelangi indah mengajak ku bermain.
Semua sudah baik-baik saja katanya.
Dan air mata ku menetes, untuk syukur yang tak mampu ku ucap.

 #My beloved family...

:) Vi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS