RSS

Fisika yang menyebalkan. Dinikmati jadi memusingkan. Tapi ku cinta...

Fisika yang menyebalkan. Dinikmati jadi memusingkan. Tapi ku cinta...

Jalan-jalan ke Matobe



March 19, 2013

Minggu, tanggal 17 kemaren ni, kita adakan kunjungan mendadak ke Matobe.  Kita adalah Mbak Tut, Cia, Gugun, Nando, Nando’s girlfriend dan aku. Jalan-jalan ini disponsori oleh musim duren dan rambutan yang lagi melimpah di desa kecil itu. Ide ini dikemukakan oleh Cia setelah pulang misa. Maka, atas persetujuan bersama disepakatilah jam keberangkatan jam 11 pagi, dan aku dengernya jam 1 siang. Dengan suksesnya aku telat dan berangkat tanpa persiapan. 

 Sayangnya, hari minggu ini masyarakat desa Matobe lagi rayain hari Kartini (jempol dings buat mereka, aku aja gak tahu kapan hari kartini ck ck ck). Mereka berduyun-duyun berkumpul dilapangan bola voli, dari anak-anak, remaja, pemuda, ibu-ibu, bapak-bapak, nenek kakek bahkan para bayi pun ikut memeriahkan.  Mak nya yang bawa.  Sehingga  setiap rumah yang kami kunjungi untuk meminta sembako, CLOSED semua.  Emank lagi gak beruntung. 

Karena hal di atas, maka salah satu anggota yaitu Gugun membawa kami ke rumah sodaranya yang ada di Mangau’ngau’. Yaaa, lumayanlah.
Foto di bawah ini dapat menggambarkan kebahagiaan makan duren.
Duren

 Abis tu nongkrong di Pantai Bubuakat. Beautifull scenery :)
Ini perjalanan pertama ku ke desa ini. Syukur banget ada jalan darat, memudahkan transportasi. Sebelumnya perjalanan hanya bs di tembus dengan boat ato sampan. Emank sih jalannya masih bermasalah, berlobang dan rusak. Tapi lumayananlah dari pada indak. :D 

 Pantai Matobe-Bubuakat 1
 Mbak Tutut dan Akiiww
 Pantai Matobe-Bubuakat 2
Oya, desa-desa berdekatan ini (Matobe Tunang, Matobe Sarere, Bubuakat, Mangau’ngau’, Polaga, dst) sebelumnya berlokasi di sepanjang pesisir pantai dan gak jauh dari pantai. Bahkan halamannya adalah pantai. Tapi sejak gempa 2 tahun silam, semua perkampungan dipindahkan kearah gunung. Biar lebih safe. Dan mantan perkampungan or bekas perkampungan tertinggal gitu aja, jadi puing-puing dan dipenuhi rumput liar. Sayang, aku lupa foto. Saking agak takjubnya menikmati. 
Oleh-oleh yang bisa terbawa hanya besit tolat teitei alias sakit tulang punggung. :D
 



:) Vi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Posting Komentar