Kebetulan dapat sepasang ayam dari hulu Simatalu, jadi ayamnya dikandangin biar kenal rumah. Ya semacam mos gitu, atau pls. Btw, dapat ini maksudnya dibeli yak, bukan dapat nemu atau dikasih. Bukan. Masa pengenalan rumah oleh ayam sekitar 2 atau 3 hari. Kebenaran papa Cled lagi DL (dinas luar daerah) jadinya yang urusi ayam..tidak ada. Urusi ayam, kayak yang banyak aja. Padahal cuman ada 3 waktu itu.
Karena saya belum pernah pelihara ayam, saya cuma sediain beras di tempurung tempat makannya dan air di tempat minumnya. Rencana mau kasih kopi sih, barangkali mereka mau ronda malam. Tapi nggak jadi. 😁
Setelah 2 hari, pas mau buang sampah, gak sengaja lihat kandang ayam. Baru ingat kalo ada ayam di kandang. Coba cek, ternyata berubah jadi sapi. 😁 ya nggaklah. Enak mah kalau gitu. Ternyata, beras sama air nya nggak berkurang selama 2 hari. Impossible. Pas mendekat, si ayam jantan hilir mudik nggak tenang. Dengan penuh perhatian saya bertanya,
Saya : "kalian kenapa?"
Ayam :" petok petok petok"
Mungkin kalau ditranslate gini kali ya,
Ayam : "beri kami makan bos. Sudah 2 hari tidak makan."
Saya nggak dengar sih mereka bilang gitu, tapi naluri keayaman saya berkata gitu. Terus saya lanjutin lagi.
Saya : "hah? Emang kalian gak makan beras?"
Ayam : "ya nggak lah bos. nggak pernah makan begituan bos."
Saya : " dasar ayam kampung. Kalian yang kampungan atau saya yang bego sih."
Ayam : "kami emang dari kampung bos, bos aja yang bego. "
Saya : "sigo"
Ya Iyalah kalau di kampung mana ada beras. Adanya sagu atau kelapa. Dengan cepat kilat saya ambil ampas kelapa dan kasih makan ayam. Mereka makan dengan lahap dan kelihatan seperti abis puasa beberapa hari. Kasihan mereka, punya bos bego. Tapi sekarang udah nggak bego loh. 😀