==========================================================================
Aku tak tahu apakah ini namanya sahabat, yang pasti mereka
menguras isi dompetku. Kurasa mereka
juga merasakan hal yang sama. Dengan isi dompet itu, kami mengunjungi kafe-kafe
yang lumayan keren, yang cukup keren, hingga yang tidak keren. Keren tidaknya tergantung
dari, sekeras apa kami boleh tertawa dan bicara. Makin keras tawa, makin keren
kafenya. Survei membuktikan bahwa kafe terkeren untuk sementara adalah Kedai
Kopi Om …. depan klenteng, El’s Coffe (note: 10 pm) dan dapur Chef Sit. Mari kita kupas satu-satu dengan pisau cutter.
Pernah sekali, nongkrong di kedai kopi sambil latihan ngamen
untuk rencana kegiatan tahun baruan, kita
nyanyi hampir 10 lagu, dilihatin sama semua pembeli di sana. Malunya, gak ada 1
lagupun yang selesai *lol. Kesalahan itu terletak pada gitarisnya yang gak apal
kunci. Aiiiihh, siapalah tu… Gak lama, pengamen beneran datang, dan kita
ditantang untuk nyanyi. Siapa takuuuuttt (*belagu dikit). Ternyata emang
lagunya enteng, lagu ku dari ungu. Jelas-jelas itu kami kuasai sejak di bangku
sekolah, ya entenglah. Hakhakhak… Tapi di nada tinggi agak sumbang dikit ding,
hihihi.
Selanjutnya, demi memupuk rasa kebersamaan, dijanjikanlah
malam itu kumpul di El’s coffe. Si kawan satu ituhhh, baru balik Bogor
ceritanya. Dipesanlah kopi-kopi ala manca, gak tau namanya, lalu disandingkan
dengan roti krispi, apalah namanya… pokoke dia cuma 4 batang. Ketika si kawan
nyampe, dia langsung keluarin box Tupperware dari ranselnya, “oleh-oleh dari
Bogor” jawabnya santai. Haiyaaaa, kita ni di kafe mah, dikeluarin pula box berisi
donat. Ckckck (tapi habis juga).
Setelah pengunjung lain pada pulang, jadilah kafe itu seperti rumah kami sendiri. Berputu-putu sesuka hati. Pindahin ini, pindahin itu, ambil ini, letak itu… Pucing babang dedek *kata baristanya dalam hati. Emang ada barista di sana?
Setelah pengunjung lain pada pulang, jadilah kafe itu seperti rumah kami sendiri. Berputu-putu sesuka hati. Pindahin ini, pindahin itu, ambil ini, letak itu… Pucing babang dedek *kata baristanya dalam hati. Emang ada barista di sana?
Ini yang paling keren, dapurnya Chef Sit. Kita bisa
teriak-teriak, nyanyi apa aja, nari juga boleh, tidur juga bisa, semua hal itu
bs dilakukan sambil makan. Awsome *kagum.
Rencana selanjutnya adalah Coffe Toffe sabtu nanti. Mau
tantang, konser di kafe itu. Hahaha… Let’s see this weekend.
:) Vi
0 comments:
Posting Komentar