Nama cewek ini? Elvi danYani. Elvi itu aku, dan Yani itu teman kerjaku, dan susah banget ngenalin dia klo lagi di luar sekolah. Biasa berpenampilan rapi kalo ke sekolah, dan pagi itu pas dia jemput aku di rumah, I was surprised. Hampir dak kenal. Feminim gitu, datang-datang gaya preman. :)
Dia ajak main sepeda. Udah lamaaaaaaaaaaaaaaa banget gak lagi.
Dulu sekali, aku punya teman yang suka main sepeda. I always follow her. She have bikecycle, but I haven't. Yah, aku sering pinjam sepedanya. Dia baik hati kok, aku dikasih pinjam. :)
Main sepeda dulu itu, semacam candu yang sulit dilepas. Aku sampai rela gantiin mom beli ikan pagi-pagi, tempatnya para ibu belanja, sejauh dua kilometer lebih, asal naik sepeda. ckckck... dan aku sampe nangis-nangis minta sepeda, but my dad can't gave. We dont have enough money for buy it. Kasihan sih, tapi gak ngurangin kebahagiaan kok (baru ku sadari setelah dewasa).
Sekarang, jauh berbeda dengan dulu. Kendaraan semakin canggih dan sepeda mulai ditinggalkan. Aku aja lebih milih beli motor ketimbang sepeda, yah pertimbangan faktor kebutuhan juga sih. Dan, sekarang sepeda hampir memasuki daftar barang antik. Tapi masih bisa ditemui di mana-mana kok, coba aja jalan sekitar Taplau, pesewaan sepeda cinta bejubel.
Gak tahu sepeda cinta? Jomblo sih *ikutan gaya Raditya Dika.
Itu loh, yang sepeda buat bedua orang.
Nah, kembali ke pagi itu...
Aku dan Yani ngos-ngosan ngayuh sepeda yang rasanya pelan banget bergeraknya, di pagi menjelang siang, dikarenakan matahari mulai nyengat. Akibat bangun kesiangan. :)
Foto ini akan kelihatan lebih cantik,
kalo dilihat dengan kepala miring. Must try.
Ini juga, kalo dilihat dengan posisi kepala
90 derajat diukur dari leher,
keren banget tuh buat segitiga siku-siku.
Vi
:)
0 comments:
Posting Komentar