Beberapa gambar agak menarik dari tumpukan file di BB ku.
+%E2%80%A0%CC%A5%CC%A5yur_p%CE%AC%CC%B2%CC%A3%CC%A3%CC%A3%CC%A5s%CE%B1%CC%8D%CC%8D%CC%8Ar%C9%AA%CC%87%CC%A3%CC%9Db%CF%85%CC%B2%CC%A3%CC%A5+(%7B%7D)+%EE%9B%AC.jpg)
:) Vi
cinta
12 tahun yang lalu
Ciptain Lagu
Berhubung sudah punya gitar baru, (sudah lama sih) maka semakin giatlah kami men-jreng-jreng di kosan. Lebih tepatnya kacaukan stelan gitarnya. :D
Tapi walaupun begitu, tercipta beberapa lagu yang entah dari mana saja datangnya.
Sebelumnya udah punya beberapa lagu rohani sih... ada 4 sekarang dan ditambah 1 lagu lopelope.
Nah, lagu lopelope nih agak susah buatnya. Modalnya mahal kayaknya.
Dan inilah dia... bong bong bong (pukul pantat kuali)
Puji-Puji Bagi-Nya
C G F C
Pepohonan runduk menyembah Dia
Am Em
Dan anginpun berbisik
Dm G
Muliakan Tuhan
(sda)
Laut Bergelora dan awan menari
Puji keagunganNya
Tuhan Allah ku
Reff (2x)
C G Am Em
Puji-puji bagi Nya
C G Am Em
Tuhan raja semesta alam
C G Am Em
Sluruh makhluk menyembah
F C
Dialah sumber hidup
G C
Tuhan ku
Cinta Ini Terlarang
C G F G
Embun menyegarkan ingatanku
F G F G
Ketika kau berikan setangkai ilalang
Dm G
Ungkapkan hati mu
(sda)
Waktu bersama begitu indah
Bersandar di pelukmu
Teduhkan hatiku
Andai terus berlanjut
Reff:
C G
Kasih sampai di sini
F C G
Kisah indah kita
Am Em
Walau hati masih mencinta
Dm G
Cinta ini terlarang
(sda, Reff)
Jurang pisahkan cinta
Takdir tak satukan kita
Walau hati tetap mencinta
Namun cinta ini terlarang
(sda, bait 1)
Bahagialah kau dalam hidupmu
Kan ku simpan di hati
Kenangan dirimu
Bahagialah kasih...
Keterangan:
Lagu pertama dibuat kemaren sore pada tanggal 4 Februari 2013, dan lagu kedua dibuat pagi ini 5 Februari 2013. Buatnya gak lama, cuma butuh waktu sepanjang sore dan sepanjang pagi. *sok
Lagu kedua untuk Burce :)
:) Vi
Tapi walaupun begitu, tercipta beberapa lagu yang entah dari mana saja datangnya.
Sebelumnya udah punya beberapa lagu rohani sih... ada 4 sekarang dan ditambah 1 lagu lopelope.
Nah, lagu lopelope nih agak susah buatnya. Modalnya mahal kayaknya.
Dan inilah dia... bong bong bong (pukul pantat kuali)
Puji-Puji Bagi-Nya
C G F C
Pepohonan runduk menyembah Dia
Am Em
Dan anginpun berbisik
Dm G
Muliakan Tuhan
(sda)
Laut Bergelora dan awan menari
Puji keagunganNya
Tuhan Allah ku
Reff (2x)
C G Am Em
Puji-puji bagi Nya
C G Am Em
Tuhan raja semesta alam
C G Am Em
Sluruh makhluk menyembah
F C
Dialah sumber hidup
G C
Tuhan ku
Cinta Ini Terlarang
C G F G
Embun menyegarkan ingatanku
F G F G
Ketika kau berikan setangkai ilalang
Dm G
Ungkapkan hati mu
(sda)
Waktu bersama begitu indah
Bersandar di pelukmu
Teduhkan hatiku
Andai terus berlanjut
Reff:
C G
Kasih sampai di sini
F C G
Kisah indah kita
Am Em
Walau hati masih mencinta
Dm G
Cinta ini terlarang
(sda, Reff)
Jurang pisahkan cinta
Takdir tak satukan kita
Walau hati tetap mencinta
Namun cinta ini terlarang
(sda, bait 1)
Bahagialah kau dalam hidupmu
Kan ku simpan di hati
Kenangan dirimu
Bahagialah kasih...
Keterangan:
Lagu pertama dibuat kemaren sore pada tanggal 4 Februari 2013, dan lagu kedua dibuat pagi ini 5 Februari 2013. Buatnya gak lama, cuma butuh waktu sepanjang sore dan sepanjang pagi. *sok
Lagu kedua untuk Burce :)
:) Vi
Entahlah...
Entahlah...
Rasanya setiap kita merasa diri benar, bahkan ketika tahu bahwa kita salah,
akan banyak cara untuk menyangkal.
Dan kita mulai mengurusi selumbar di mata orang lain, yang tidak lain tidak bukan adalah teman-teman kita sendiri. Padahal balok besar menutupi mata.
Lalu kita juga pernah melakukan kesalahan seperti orang lain itu, namun kita meringan-ringankannya, seolah dia berdosa parah sedang kita hanya secuil.
Bahkan orang yang diam saja, tetap salah bagi kita. Dia terlalu sepi dalam hidupnya tanpa bahagia, dan kita membandingkannya dengan diri kita yang selalu benar itu.
Pastinya kita tahu bagaimana seharusnya.
:) Vi
Rasanya setiap kita merasa diri benar, bahkan ketika tahu bahwa kita salah,
akan banyak cara untuk menyangkal.
Dan kita mulai mengurusi selumbar di mata orang lain, yang tidak lain tidak bukan adalah teman-teman kita sendiri. Padahal balok besar menutupi mata.
Lalu kita juga pernah melakukan kesalahan seperti orang lain itu, namun kita meringan-ringankannya, seolah dia berdosa parah sedang kita hanya secuil.
Bahkan orang yang diam saja, tetap salah bagi kita. Dia terlalu sepi dalam hidupnya tanpa bahagia, dan kita membandingkannya dengan diri kita yang selalu benar itu.
Pastinya kita tahu bagaimana seharusnya.
:) Vi
Liat Jalan Pak...
Semangat pagi ini disponsori oleh rencana akan makan di kampus, yang dilaksanakan setelah daftar wisuda.
Maka dengan semangat 49 kami ngampus dengan dandanan biasa aja.
Perjalan dimulai dengan jalan kaki sampe simpang Patenggangan dilanjutkan dengan naik angkot sampe depan gerbang UNP. Agak muter sih, tapi ya biarlah. Kan udah mandi, jadi PD.
Buat nyapai Bank Nagari, yaitu TKP pendaftaran, mesti jalan lagi sekitar 70 meter dari gerbang. Maka di sinilah kejaian ini bermula.
Aku, Bunda, Feni dan Margarin adalah cewek-cewek yang akan mendaftar wisuda pagi ini. Saat itu mereka atau kami sedang berjalan di depan Mesjid UNP, sambil cerita dan bercanda sewajarnya.
Lalu kejadian itu sangat cepat. Yang aku tahu, Pak Satpam yang lagi naik motor nabrak pelan mobil yang lagi parkir di pinggir jalan, gak jauh di depan kami. Selidik punya selidik penyebabnya bukan karena rem nya blong atau terdesak karena keramaian... tapi karena bapak itu sedang seriusnya melihat kami yang lagi berjalan dengan anggun, sehingga lupa liat jalan.
Spontan kami ketawa. :D Ketawa yang gak naggung2, cukup buat orang2 di sekitar sana menoleh lalu bertanya2... apa 4 cewek ni gila?
jawabannya tentu nggak.
Terus pak satpam itu tarik motornya dan ngarahinnya ke jalan yang benar,,, dengan malu.
Hahahaha.. melawak se apak ni pagi-pagi mah.
Dan sepanjang hari ini, setiap liat pak satpam, selalu mikir... dia gak ya?
LOL.
:) Vi
Maka dengan semangat 49 kami ngampus dengan dandanan biasa aja.
Perjalan dimulai dengan jalan kaki sampe simpang Patenggangan dilanjutkan dengan naik angkot sampe depan gerbang UNP. Agak muter sih, tapi ya biarlah. Kan udah mandi, jadi PD.
Buat nyapai Bank Nagari, yaitu TKP pendaftaran, mesti jalan lagi sekitar 70 meter dari gerbang. Maka di sinilah kejaian ini bermula.
Aku, Bunda, Feni dan Margarin adalah cewek-cewek yang akan mendaftar wisuda pagi ini. Saat itu mereka atau kami sedang berjalan di depan Mesjid UNP, sambil cerita dan bercanda sewajarnya.
Lalu kejadian itu sangat cepat. Yang aku tahu, Pak Satpam yang lagi naik motor nabrak pelan mobil yang lagi parkir di pinggir jalan, gak jauh di depan kami. Selidik punya selidik penyebabnya bukan karena rem nya blong atau terdesak karena keramaian... tapi karena bapak itu sedang seriusnya melihat kami yang lagi berjalan dengan anggun, sehingga lupa liat jalan.
Spontan kami ketawa. :D Ketawa yang gak naggung2, cukup buat orang2 di sekitar sana menoleh lalu bertanya2... apa 4 cewek ni gila?
jawabannya tentu nggak.
Terus pak satpam itu tarik motornya dan ngarahinnya ke jalan yang benar,,, dengan malu.
Hahahaha.. melawak se apak ni pagi-pagi mah.
Dan sepanjang hari ini, setiap liat pak satpam, selalu mikir... dia gak ya?
LOL.
:) Vi
Langganan:
Komentar (Atom)